expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>
blogs

Sabtu, 24 Desember 2011

Nyamuk Yang Berkeringat Darah

Menjadi seekor nyamuk bukanlah hal yang mudah. Tidak hanya harus bergerak cepat saat menghisap darah demi menyelamatkan diri dari kemplangan si pemilik darah, ia juga harus meneguk santapannya. Yang jadi masalah, darah yang ia hisap suhunya lebih tinggi dari suhu tubuhnya. Padahal, agar bertahan hidup, ia perlu menjaga tubuhnya tetap dingin.

Lalu, bagaimana caranya nyamuk menjaga dirinya agar tidak mengalami overheat? Ternyata mereka memanfaatkan efek penguapan. Dari penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Current Biology yang ditulis oleh Chloe Lahondere dan Claudio Lazzari, nyamuk mendinginkan diri saat meneguk darah untuk menghindari overheating.

Selama ini, diketahui bahwa serangga memanfaatkan lingkungannya untuk mengatur temperatur tubuhnya. Dan temperatur yang terlalu tinggi bisa berdampak buruk bagi kesehatan mereka. Bagi hewan seperti nyamuk, ini jadi masalah serius karena makanan mereka merupakan darah panas milik hewan ataupun manusia.

Solusinya, mereka menggunakan setetes darah santapannya itu untuk mendinginkan tubuhnya. Sama halnya seperti manusia mendinginkan tubuh dengan berkeringat, nyamuk juga mengeluarkan ‘keringat darah’ untuk menjaga temperatur tubuhnya.

Dalam penelitian, ilmuwan menggunakan kamera thermal untuk memantau aktivitas makan nyamuk. Mereka kemudian mendapati bahwa nyamuk yang mengeluarkan dan kemudian membiarkan satu titik darah yang ia hisap itu menguap, memiliki tubuh yang beberapa derajat lebih sejuk dibandingkan dengan nyamuk yang tidak melakukan proses penguapan tersebut.

Menurut para peneliti, merusak sistem pendinginan darah nyamuk ini bisa menyediakan cara baru untuk mengontrol populasi nyamuk dan penyakit yang mereka sebarkan. Alasannya, jika nyamuk tidak bisa ‘berkeringat’ maka setelah ia menghisap darah, ia lalu akan mati kepanasan tanpa sempat menyebarkan penyakit.

Related Posts :