expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>
blogs

Kamis, 08 Desember 2011

Khan, Tinju, Duta Besar, dan Islam

AFP Amir Khan (kanan) ketika melawan Zab Judah.
WASHINGTON, KOMPAS.com — Petinju Inggris, Amir Khan, dianggap memiliki kemampuan menjadi sosok yang bisa menghilangkan pandangan negatif dunia Barat tentang dunia Islam.

"Ia memiliki karakter dan latar belakang untuk dapat mendekatkan kebudayaan yang berbeda," kata CEO Golden Boy Promotions, Richard Schaefer. "Ia memiliki kemampuan seorang duta besar untuk menjadi penghubung antarnegara dan orang-orang."

Khan merupakan juara dunia kelas welter ringan WBA dan IBF dengan rekor bertarung 26-1 dengan 18 KO. Akhir pekan ini ia akan mempertahankan gelar juara dunia menghadapi Lamont Peterson (29-1-1 15 KO) di Washington.

Khan (25) setuju menghadapi Peterson, petinju asal Washington, di kandangnya, setelah menjadi tamu kehormatan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton. Dalam kunjungan ini pula, Khan merayakan hari raya Idul Fitri bersama masyarakat muslim di AS.

"Merupakan kehormatan menjadi tamu undangan menteri luar negeri," kata Khan. ""Ini kesempatan untuk menyebarkan berita baik buat orang-orang yang menghargai kita. Saya tidak pernah malu berbicara mengenai keyakinan saya."

Namun, Schaefer menganggap Khan tampaknya tidak akan mengikuti Manny Pacquaio untuk terjun ke dunia politik. "Saya kira ia tidak akan mengikuti Manny (Pacquiao) dengan mengincar posisi presiden meski ia memiliki masa depan serupa di dunia politik."

Namun, Khan, yang juga berlatih di sasana milik Freddie Roach, mengaku saat ini tidak tertarik dengan dunia politik. "Saya akan menjauh dari politik. Saya suka menolong orang, melakukan pekerjaan amal."

September lalu, Khan menyumbang 125.000 dollar AS buat gerakan "Islam Membantu", yang menyediakan makanan, air, dan obat-obatan buat korban kelaparan di Afrika Timur.
Saya kira ia tidak akan mengikuti Manny Pacquiao dengan mengincar posisi presiden, meski ia memiliki masa depan serupa di dunia politik.

Related Posts :